Sumber utama dana agribisnis adalah kekayaan bersih
(net worth) perusahaan yang sering disebut juga modal sendiri.
A. Alasan Peningkatan Sumber Daya Keuangan
Alasan untuk meningkatkan sumber daya keuangan yaitu:
Untuk memperluas dan atau meningkatkan pertumbuhan bisnis, Untuk melakukan
aktifitas bisnis tambahan, Untuk menjaga atau meningkatkan likuiditas atau
posisi kas perusahaan, Untuk meningkatkan posisi bersaing perusahaan.
B. Kapan Peningkatan Sumber Daya
Keuangan Diperlakukan
Uang memiliki sifat sangat cair/liquid dan terbatas
sehingga kita perlu menentukan kapan sumber daya keuangan harus ditingkatkan.
C. Jenis-Jenis Modal Dan Pinjaman
Dalam konteks akuntansi modal diartikan sebagai
kekayaan bersih atau ekuitas pemilik dalam bisnis. Ada dua tipe modal yaitu
modal asing dan modal sendiri.
1.
Modal Asing
Modal
ini terutama memerhatikan kepentingannya sendiri, yaitu kepentingan kreditor.
Modal ini tidak berpengaruh terhadap penyelanggaraan perusahaan.
Modal ini mempunyai beban bunga tetap, tanpa memandang adanya keuntungan
atau tidak.
Modal ini hanya turut sementara waktu bekerja sama dalam perusahaan.
Modal ini mempunyai hak untuk didahulukan (prefferent right) sebelum
modal sendiri di dalam likuidasi.
2.
Modal Sendiri
Modal ini berkepentingan terhadap kesinambungan, kelancaran, dan
keselamatan perusahaan.
Modal yang dengan kekuasaannya mampu mempengaruhi politik perusahaan.
Modal ynag berhaka atas laba sesudah pembayaran bunga kepada modal asing.
Modal yang digunakan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas atau tidak tertentu lamanya.
Modal yang menjadi jaminan, dan haknya adalah setelah modal asing di dalam
likuidasi.
Modal asing dan modal sendiri dapat dibedakan sebagai berikut:
No.
|
Modal Asing
|
Modal Sendiri
|
1.
|
Modal ini terutama memerhatikan kepentingannya sendiri, yaitu kepentingan
kreditor.
|
Modal ini berkepentingan terhadap kesinambungan, kelancaran, dan
keselamatan perusahaan.
|
2.
|
Modal ini tidak berpengaruh terhadap penyelanggaraan perusahaan.
|
Modal yang dengan kekuasaannya mampu mempengaruhi politik perusahaan.
|
3.
|
Modal ini mempunyai beban bunga tetap, tanpa memandang adanya keuntungan
atau tidak.
|
Modal ynag berhaka atas laba sesudah pembayaran bunga kepada modal asing.
|
4.
|
Modal ini hanya turut sementara waktu bekerja sama dalam perusahaan.
|
Modal yang digunakan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas atau tidak tertentu lamanya.
|
5.
|
Modal ini mempunyai hak untuk didahulukan (prefferent right)
sebelum modal sendiri di dalam likuidasi.
|
Modal yang menjadi jaminan, dan haknya adalah setelah modal asing di
dalam likuidasi.
|
D. Biaya Modal
(Cost Of Modal)
Besarnya biaya riil yang harus ditanggung perusahaan tergantung
pada : Besarnya bunga, Persyaratan jangka waktu pelunasan, Pengendalian usaha
yang tidak bebas berupa saldo minimal, Tarif pajak
E. Penentuan Jumlah Pinjaman
Ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kemampuan
agrobisnis untuk melunasi pinjaman yaitu Laba operasi pada tahun tersebut dan
Penyusutan. Beberapa alat lain yang mempengaruhi kemampuan agribisnis untuk
melunasi pinjaman adalah Anggaran kas dan laporan keuangan pro forma.
Faktor penunjang yang mempengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman
sebagai berikut: Tidak ada penanam modal yang akan menarik diri dalam masa sulit,
Rasio solvensi, yaitu rasio antara kekayaan bersih terhadap utang, cukup baik,
Jumlah modal besar, Aktiva tetap besar, Resiko dari aktiva yang dibeli kecil.
F. Prosedur Pinjaman
Pemberian kredit bank kepada masyarakatpada umumnya
melalui tahap-tahap tertentu antara lain: Pengajuan/ pendaftaran, Pemeriksaan,
Keputusan, Realisasi, Pengawasan dan pembinaan (jika ada), dan Pelunasan
kredit. Dalam pelunasan digunakan pedoman 3R (Return, Repayment Capacity,
Risk bearing ability) dan 5C (Character, Capacity, Capital,
Collateral, Conditions) dalam pemberian kredit
G. Sumber-Sumber
Keuangan Eksternal
Modal dari sumber ekternal adalah modal yang berasal
dari luar perusahaan. Sumber modal yang tersedia untuk setiap agribisnis
antara lain : Bank Komersial, Pinjaman dengan Jaminan Piutang
Usaha, Bukti Penerimaan Gudang, Perusahaan asuransi, Lembaga
Keuangan Komersial, Faktor, Peminjaman oleh Koperasi, Kredit
Dagang, Leasing atau Penyewaan, Obligasi, Surat
Hutang, Wesel Bayar.
H. Syarat-Syarat Pemilihan Bank
Syaratnya adalah sebagai berikut: Merupakan bank
yang progresif, Jenis kredit yang ditawarkan, Ukuran bank yang
diperlukan, Pegawai yang berbobot, Kebijakan bank, Persiapan
dalam meminjam.
I. Pembiayaan Internal Untuk Agribisnis
Modal internal adalah modal yang dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan. Modal internal di dalam suatu
perusahaan sebagai berikut : Modal Ekuitas, Saham
Biasa, Saham Preferen, Penyusutan (depreciations)
KASUS
Dalam
perkembangannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan. Salah satu
faktor internal yang cukup berperan besar dalam mempengaruhi perkembangan usaha
adalah modal untuk investasi maupun modal kerja. Permasalahan modal tersebut timbul karena tidak adanya titik
temu UKM sebagai debitor dan pihak kreditor. Di sisi debitor, karakteristik
dari sebagian besar UKM di Indonesia antara lain adalah masih belum menjalankan
bisnisnya dengan prinsip-prinsip manajemen modern, belum memiliki badan usaha
resmi, serta keterbatasan aset yang dimiliki. Sementara itu, di sisi kreditor,
pemodal atau lembaga pembiayaan untuk melindungi risiko kredit, menuntut adanya
kegiatan bisnis yang dijalankan dengan prinsip-prinsip manajemen modern, ijin
usaha resmi serta adanya jaminan
Pembahasan dan Penyelesaian
Pemerintah telah
berupaya mengatasi masalah permodalan UKM tersebut, antara lain melalui
pemberian subsidi bunga kredit bagi usaha kecil, dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) BUMN. Namun demikian, program subsidi maupun PKBL-BUMN hanya
sebagian kecil kelompok UKM yang pada umumnya berlokasi di perkotaan.
Salah satu upaya
lain yang dikembangkan oleh pemerintah dalam rangka mendorong perkembangan UKM
dengan diterbitkannya peraturan pembentukan lembaga pembiayaan non bank yaitu
Perusahaan Modal Ventura (PMV) Pada prinsipnya model PMV (venture capital)
merupakan sistem kerjasama yang bersifat equity financingyakni
memberikan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dalam suatu perusahaan,
atau di Indonesia dikenal sebagai Perusahaan Pasangan Usaha (PPU), untuk jangka
waktu tertentu dan bersifat sementara. Karakteristik pengelolaan modal ventura
yang demikian berbeda dengan pengelolaan pembiayaan modal lainnya, sehingga
keberhasilan pengelolaan modal ventura akan sangat ditentukan oleh proses
transformasi dalam mekanisme suatu organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar