ANALISIS STRATEGI
PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi
pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar
(segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar
(positioning) (Kotler, 2001). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar,
dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix)
yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan promosi
(Assauri, 1999).
Tujuan
strategi pemasaran :
1. untuk mendapatkan calon pembeli.
2. untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah
pelanggan.
3. untuk memenangkan persaingan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
a. lingkungan makro :
Demografi dan kondisi ekonomi
Situasi politik/hukum
Teknologi
Sosial budaya
b. lingkungan mikro :
Perantara pemasaran
Pemasok
Pesaing
Masyarakat
A. Segmentasi Pasar
(Segmenting)
Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke
dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001).
Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah
laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Secara umum, terdapat tiga falsafah dasar
sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal
dimana keputusan untuk memproduksi dan mendistribusi produk secara masal,
pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan produk berbeda untuk segmen
berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk untuk pasar yang
spesifik.
1. Pemasaran masal, di mana para penjual
memproduksi secara masal, mendistribusikan secara masal, dan mempromosikan
secara masal satu produk kepada semua pembeli.
2. Pemasaran berbagai
produk, di mana penjual memproduksi dua macam produk atau lebih yang mempunyai
sifat, gaya, mutu, ukuran dan sebagainya yang berbeda
3. Pemasaran terarah, di sini penjual mengenali berbagai segmen pasar,
memilih satu atau beberapa di antaranya, dan mengembangkan produk serta bauran
pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing konsumen.
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah
kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi
dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua wilayah
tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen.
Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan“
program pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha
penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masingmasing regional, kota, bahkan
kompleks perumahan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik membagi pasar
menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status
perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi,
mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama,
ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik
ini merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen kelompok konsumen.
a. Umur dan Tahap Daur Hidup
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur
hidup, yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran
yang berbeda untuk kelompok umur dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa
perusahaan makanan ringan “ciki” membuat produknya untuk konsumsi kaum
anak-anak dan remaja.
b. Jenis
Kelamin
Perusahaan menggunakan segmentasi jenis
kelamin untuk memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah.
Banyak perusahaan kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya
ditujukan kepada para wanita atau kaum pria.
c.
Pendapatan
Pemasar produk telah lama menggunakan pendapatan
menjadi segmentasi pemasaran produk dan jasanya, seperti mobil, kapal, pakaian,
kosmetik dan jasa transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen kaya dengan
barang-barang mewah dan jasa yang memberikan kenyamanan dan keselamatan ekstra,
sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level
social-ekonomi menengah ke bawah.
d.
Segmentasi Demografik Multivariasi
Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar
dengan menggabungkan dua atau lebih variabel demografik. Misalnya, suatu
pemasaran produk yang segmentasi pasarnya diarahkan pada umur dan jenis
kelamin.
3. Segmentasi
Psikografik
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi
kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau
kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri
psikografik yang berbeda.
a. Kelas
Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat
pada pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga, properti, dan rumah.
Pemasar menggunakan variabel kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka.
b. Gaya
Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang
dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya
hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi
pasarnya berdasarkan gaya hidup konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen
pakaian remaja yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan selera dan
gaya hidup remaja.
c.
Kepribadian
Para pemasar juga menggunakan variabel
kepribadian untuk mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka
yang berkaitan dengan kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil
berdasarkan pada kepribadian telah dipergunakan untuk produk seperti kosmetik,
rokok, dan minuman ringan.
4. Segmentasi Tingkah
Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap
suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan
awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
a.
Kesempatan
Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi
kelompok berdasarkan kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau
menggunakan barang yang dibeli. Pembeli dapat dikelompokkan menurut kesempatan
ketika mereka mendapat ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan
barang yang dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan
meningkatkan pemakaian produknya.
Sebagai misal, Kodak menggunakan segmentasi
kesempatan untuk merancang dan memasarkan kamera sekali pakai. Konsumen hanya
perlu memotrek dan mengembalikan film, kamera, dan semuanya, untuk diproses.
Dengan menggabungkan lensa, kecepatan film, dan peralatan tambahan yang lain.
Kodak mengembangkan kamera versi khusus untuk hampir segala macam kesempatan,
dari fotografi bawah air sampai memotret bayi.
b.
Manfaat yang Dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh
adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat yang mereka cari dari produk.
Segmentasi manfaat membagi pasar menjadi kelompok menurut beragam manfaat
berbeda yang dicari konsumen dari produk. Segmentasi manfaat menuntut
ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam produk, jenis orang yang
mencari setiap manfaat, dan merek utama yang mempunyai manfaat.
Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat
untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya, serta
merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan
meluncurkan merek yang memberikan manfaat itu.
c. Status
Pengguna
Pasar dapat disegmentasi menjadi kelompok
bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali,
danpengguna regular dari suatu produk. Pemimpin pemasaran akan memfokuskan pada
cara menarik pengguna potensial, sedangkan perusahaan yang lebih kecil akan
memfokuskan pada cara menarik pengguna saat ini agar meninggalkan pimpinan
pemasaran.
d.
Tingkat Pemakaian
Dalam segmentasi tingkat pemakaian, pasar dapat
dikelompokkan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah
pengguna berat seringkali hanya sebagian kecil dari pasar, tetapi menghasilkan
persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, yakni separuh pengguna ringan, dan separuh pengguna berat, menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik. Sebagai contoh, ditunjukkan bahwa
sejumlah 41% rumah tangga yang disurvai membeli bir, sebesar 87% pengguna berat
peminum bir (hampir tujuh kali lipat dari pengguna ringan).
e. Status
Loyalitas
Sebuah perusahaan dapat disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan. Pembeli dapat dibagi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas
mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal(membeli selalu membeli satu jenis
produk), kelompok lain agak loyal (mereka loyal pada dua merek atau lebih dari
suatu produk, atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek yang
lain).
Pemasar harus berhati-hati ketika menggunakan
loyalitas merek dalam strategi segmentasinya. Pola pembelian yang loyal pada
merek ternyata mencerminkan sebagai kebiasaan, sikap acuh tak acuh, harga yang
rendah atau daftar yang telah tersedia.
Persyaratan Segmentasi Yang Efektif
Ada banyak cara untuk mensegmentasi pasar, namun
tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang efektif. Keempat faktor
tersebut adalah:
1. Dapat diukur (Measurability), yaitu informasi
mengenai sifatsifat pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan segmen yang
dapat diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakat kaya sebagai calon pembeli
mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang.
2. Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen
pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Besarnya cakupan (Substantiality), yaitu
tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila dilayani. Suatu
segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah yang cukup besar,
sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program pemasaran yang
disesuaikan.
4. Dapat dilaksanakan, yakni program yang
efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. Sebagai
misal, walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh
segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran
terpisah bagi tiap segmen.
5. Memberikan keuntungan (profitable)
Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah.
Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk masing-masing atau sebagian
besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidak
bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang memberikan peluang untuk
keuntungan rancangan tersebut yang bermanfaat.
B. Target Pasar (Targetting)
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus
melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke
dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar
dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar yang dihadapi
perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen
pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan. Penentuan target
pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen
atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan
kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus
mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Target pasar adalah kelompok konsumen yang agak
homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan
ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan
strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar
perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam :
1. Mengembangkan posisi produk dan strategi
bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan
dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran
distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini
penting saat memasarkan produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang
terbatas seefisien dan seefektif mungkin
5. Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang
dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik
dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar, antara
lain :
1. Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya
yang dimiliki sangat terbatas maka strategi target pasar yang tepat adalah
concentrated marketing.
2. Homogenitas produk. Untuk produk yang
homogen, maka strategi yang tepat untuk target pasarnya adalah
undifferentiated.
3. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk.
Strategi yang tepat bagi produk baru adalah undifferentiated marketing. Untuk
produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga concentrated
marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated
marketing.
4. Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing
cocok digunakan karena pembeli punya cita rasa yang sama, jumlah pembelian yang
sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha pemasaran perusahaan.
5. Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi
pesaing yang menempuh strategi sama dengan strategi perusahaan, maka perusahaan
harus lebih aktif mengadakan segmentasi untuk mendapat keberhasilan.
Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis
data yang berkenaan dengan :
1. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran
pemasaran yang dijalankan.
Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat
untuk setiap target pasar dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut masih
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar.
2. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar.
Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara
konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap strategi pemasaran produk
perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen terhadap
strategi pemasaran produk perusahaan.
3. Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh
pencapaian tingkat penjualan yang direncanakan dan harga penjualan yang
ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan
tersebut.
C. Diferensiasi dan Positioning
Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka
sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi cara-cara spesifik yang dapat
mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive positioning”.
Diferensiasi
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan
merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran
perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat dilakukan
melalui lima dimensi berikut ini :
a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama
berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan
untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan
utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personil, membedakan personil
perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan,
cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
d. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan
melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja
saluran-saluran tersebut.
e. Diferensiasi Citra, membedakan citra
perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan
lambang dan perbedaan iklan.
Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)
Positioning adalah tindakan merancang
penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang
berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Dengan
menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi
penentuan posisi antara lain :
a. Positioning menurut atribut produk.
b. Positioning menurut manfaat.
c. Positioning menurut harga/ kualitas.
d. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
e. Positioning menurut pemakai.
f. Positioning menurut pesaing.
g. Positioning menurut kategori produk.
D. Strategi Bauran
Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran
taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.
Marketing mix adalah
semua faktor yang dapat dikuasai oleh seseorang manajer pemasaran dalam rangka
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1. People: Faktor manusia (yang terlibat secara
langsung & tidak langsung) dalam aktiviti penyampaian produk di pasaran
tidak patut dikecualikan.
2. Process: Proses / aliran kerja termasuk
arahan dan prosedur yang bertepatan bagi setiap aktiviti merupakan elemen yang
akan menentukan keberkesanan dan kejayaan pemasaran.
3. Physical Evidence: Kebolehan dan keupayaan
industri dalam penyampaian perkhidmatan mestilah dipadankan bersesuaian dengan
persekitaran pasaran di mana perkhidmatan diberikan.
E. Konsep Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle – PLC)
Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap
suatu produk, maka perlu dianalisis mengenai siklus hidup produk (Product Life
Cycle – PLC) dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :
1. Produk, pasar (permintaan konsumen), dan
pesaing akan berubah sepanjang siklus hidup produk.
2. Produk memiliki umur yang terbatas.
3. Penjualan produk akan melalui berbagai tahap
yang khas, dan masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang
berbeda bagi penjualnya.
4. Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap
yang berbeda selama siklus hidup produk.
5. Produk memerlukan strategi pemasaran,
keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam
tiap tahap siklusnya.