Senin, 17 Desember 2018

Pengalaman dalam Berbisnis

Suka Duka dalam Berbisnis

Hai kawan-kawan semua….. Disini ada yang minat menjadi seorang wirausahawan ata seorang pebisnis??? Pasti mau bgt, apalagi dengan berbisnis bisa dapat untung yang banyak….. tapi , berbisnis tidak semudah yang kita bayangin loh... Dalam berbisnis pasti ada suka dukanya. Suka nya kita bisa memperoleh yang lebih banyak daripada modal yang sudah kita keluarkan, asalkan dalam menjalankan tersebut kita bisa mengaplikasikan ide ide kreatif dan novatif yang kita miliki. Sedangkan dukanya, adalah kita membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mengenmbangkan bisnis kita dan untuk dikenal oleh banyak orang. Berikut adalah sebuah cerita tentang suka duka dalam berbisnis yang dialami oleh mahasiswa jurusan AGRIBISNIS.
Tanggal 7 Desember 2018 diadakan kuliah tamu yang bertempat di Gedung Soft Skill Universitas Trunojoyo Madura. Dalam kuliah tamu ini, mendatangkan 4 narasumber dari jurusan Agribisnis yang telah lulus dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Mereka diudang untuk memberikan ilmu dan pengalaman mereka selama berbisnis. Dari keempat narasumber yang ada, bisnis yang mereka kelola pun beraneka ragam, ada yang berbisnis pakan burung love bird untuk anakannya, berbisnis minuman coklat, berbisnis bahan-bahan kue serta ada yang berbisnis dengan membuka toko sendiri yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Narasumbernya tidak saya beritahukan namanya, tapi akan saya beri inisial.
Narasumber pertama (Mbak A) yang berbisnis menjual pakan burung love bird anakan bercerita bahwa dalam berbisnis pakan burung ini tidak segampang yang kita kira. Pada mulanya, sebelum berbisnis pakan burung love bird ini, Mbak A berjualan roti bakar. Tapi dia berpikir bahwa bisnis yang dia kembangkan ini tidak berjalan seperti yang ia harapkan. Jadi dia mencoba beralih menjual pisang goring. Tapi hasilnya, tetap saja, tidak ada perkembangan. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sejenak guna memikirkan bisnis apa yang cocok untuk dilakukan. Dengan melihat adanya peluang di sekitarnya, bahwa jarang ada yang menjual pakan khusus anakan burung love bird, maka dia memutuskan untuk berbisnis itu. Awalnya, dia bermodal sedikit saja, ditakutkan bisnis tidak lancar seperti bisnis bisnis sebelumnya. Tapi dengan adanya ide untuk mempromosikan bisnis nya di media social, maka bisnis nya yang ia jalankan mulai berkembang. Mbak A menjelaskan bahwa bisnis pakan burung love bird yang awalnya dia menjual hanya sedikit kemasan, tapi setelah bisnis nya ini berkembang dengan ditandai adanya pesanan yang lebih banyak dari sebelumnya, dia memproduksi pakan burung love bird ini lebih banyak dari sebelumnya. Dari bisnis ini, Mbak A mengaku memperoleh keuntungan yang lumayan dengan bisnis tersebut. Jadi, menurut Mbak A, dalam berbisnis itu tidak boleh pantang menyerah, terus berusaha meski banyak sekali kegagalan dalam mengembangkannya.
Untuk narasumber kedua (Mbak B) yang berbisnis minuman coklat menceritakan bahwa sebelum membuka bisnis ini, dia merupakan karyawan dari salah satu Bank M*GA. Dia memutuskan untuk berhenti bekerja dia bank, karena dia merasa terbebani dengan pekerjaan nya sebagai karyawan bank tersebut. Jadi, setelah keluar dari pekerjaanya, dia memutuskan untuk membuka bisnis, tapi dia tidak tahu ingin berbisnsi apa. Dengan melihat peluang yang ada, maka dia memiliki ide untuk membuka binsis minuman coklat, yang sering dicari oleh anak muda. Setelah beberapa lama, dia melihat bahwa bisnis yang ia jalankan ini menuang kesuksesan, maka ia membuka cabang dia beberapa tempat, salah satunya di daerah Telang. Menurutnya, dalam berbisnis kita tidak boleh takut untuk membuka suatu usaha yang kita kira akan sukses, karena tanpa mencoba kita tidak akan pernah tau apakah bisnis yang kita coba akan berhasil atau tidak.
Untuk narasumber ketiga (Mbak C) yang membuka bisnis menjual bahan-bahan kue menceritakan bahwa sebelum membuka toko yang menjual bahan-bahan kue, dia berjualan donat. Tapi selang beberapa waktu, para tetangganya banyak yang berjualan donat juga. Jadi, dia memutuskan untuk berhenti berjualan donat karena dirasa tidak mempunyai peluang lagi untuk berbisnis donat tersebut. Setelah dia berhenti berbisnis donat, dia mempunyai ide untuk membuka toko yang menjual bahan-bahan kue, karena melihat peluang yang besar untuk membuka bisnis toko tersebut dan juga karena di dareh tempat tinggalnya jarang ada toko yang menjual bahan-bahan kue. Sehingga, dia memutuskan untuk membuka bisnis toko yang menjual bahan-bahan kue. Akhirnya dengan ide bisnis tersebut, dia bisa memperoleh keuntungan dan pengalaman yang sangat baik guna menunjang jalannya bisnis tersebut. Menurutnya, dalam berbisnis diperlukan keberanian dan kekreatifan supaya produk yang dijual tidak bisa ditiru oleh orang lain.
Dan narasumber keempat atau terakhir (Mas D) bercerita bahwa dia tidak mempunyai keterampilan dan keinginan untuk berbisnis. Dia menjelaskan bahwa pada mulanya dia bingung setelah lulus dari kuliah, dia mau bekerja dimana dan bekerja apa. Karena ayahnya merupakan salah satu karyawan di PT T**KOM, maka dia diajak untuk ikut bergabung bekerja dengan ayahnya. Dan akhirnya, karena tidak mempunyai tujuan mau kemana, dia akhirnya mengikuti ajakan ayahnya untuk bekerja di PT T**KOM. Dia bepikir bahwa bekerja di sana, tidak ada hubungannya dengan jurusan yang dia ambil semasa kuliah, karena dia mengambil jurusan Agribisnis tapi akhirnya dia bekerja di PT T**KOM. Setelah merasa tidak ada kecocokan dalam pekerjaannya, maka dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan mulai berpikir bahwa dia akan membuka bisnis yang disesuaikan dengan jurusan yang dia ambil selama kuliah. Tapi, idenya ini ditentang oleh kedua orang tuanya, karena orang tuanya berpendapat bahwa berbisnis itu sangat sulit dan juga dia mau berbisnis apa? Meskipun idenya ini ditentang oleh kedua orang tuanya, tapi dia tetap bersikukuh untuk tetap menjalankan ide bisnis nya tersebut. Dia melihat peluang, bahwa di sekitar tempat tinggalnya jarang sekali ada orang yang menjual bahan bahan kebutuhan sehari-hari. Jadi, dengan adanya kesempatan ini, dia berinisiatif untuk membuka toko yang menjual bahan bahan kebutuhan sehari-hari. Pada mulanya dia menyewa sebuah toko, tapi setelah tokonya ini sukses maka ia mulai membangun tokonya sendiri. Bahkan, dia juga membuka beberapa cabang toko yang menjual bahan kebutuhan sehari-hari. Dia menunjukkan pada kedua orang tuanya, bahwa dia berhasil sukses dengan idenya ini. Mendengar cerita kesuksesan anaknya ini, orang tuanya merasa sangat bahagia. Menurut Mas D, dalam membuka suatu bisnis, kita tidak perlu takut dengan kemungkinan yang akan terjadi selama berbisnis, kita harus berani, percaya diri, dan tentunya terus berusaha.
Jadi, dari keempat narasumber dari kuliah tamu ini, dapat diambil kesimpulan bahawa dalam berbisnis kita tidak boleh takut dengan ide bisnis yang kita miliki, berani mengambil resiko yang kemungkinan akan mengamcam bisnis kita, harus percaya diri, tidak pantang menyerah, terus berusaha, percaya diri, kreatif dan inovatif, dan terus berusaha meskipun menemui kegagalan.

0 komentar:

Posting Komentar