Suka Duka dalam Berbisnis
Hai kawan-kawan semua….. Disini ada yang minat menjadi
seorang wirausahawan ata seorang pebisnis??? Pasti mau bgt, apalagi dengan
berbisnis bisa dapat untung yang banyak….. tapi , berbisnis tidak semudah yang
kita bayangin loh... Dalam berbisnis pasti ada suka dukanya. Suka nya kita bisa
memperoleh yang lebih banyak daripada modal yang sudah kita keluarkan, asalkan
dalam menjalankan tersebut kita bisa mengaplikasikan ide ide kreatif dan
novatif yang kita miliki. Sedangkan dukanya, adalah kita membutuhkan waktu yang
lumayan lama untuk mengenmbangkan bisnis kita dan untuk dikenal oleh banyak
orang. Berikut adalah sebuah cerita tentang suka duka dalam berbisnis yang
dialami oleh mahasiswa jurusan AGRIBISNIS.
Tanggal 7 Desember 2018 diadakan kuliah tamu yang bertempat
di Gedung Soft Skill Universitas Trunojoyo Madura. Dalam kuliah tamu ini, mendatangkan
4 narasumber dari jurusan Agribisnis yang telah lulus dari Universitas
Trunojoyo Madura (UTM). Mereka diudang untuk memberikan ilmu dan pengalaman
mereka selama berbisnis. Dari keempat narasumber yang ada, bisnis yang mereka
kelola pun beraneka ragam, ada yang berbisnis pakan burung love bird untuk
anakannya, berbisnis minuman coklat, berbisnis bahan-bahan kue serta ada yang
berbisnis dengan membuka toko sendiri yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari.
Narasumbernya tidak saya beritahukan namanya, tapi akan saya beri inisial.
Narasumber pertama (Mbak A) yang berbisnis menjual
pakan burung love bird anakan bercerita bahwa dalam berbisnis pakan burung ini
tidak segampang yang kita kira. Pada mulanya, sebelum berbisnis pakan burung
love bird ini, Mbak A berjualan roti bakar. Tapi dia berpikir bahwa bisnis yang
dia kembangkan ini tidak berjalan seperti yang ia harapkan. Jadi dia mencoba
beralih menjual pisang goring. Tapi hasilnya, tetap saja, tidak ada
perkembangan. Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti sejenak guna memikirkan
bisnis apa yang cocok untuk dilakukan. Dengan melihat adanya peluang di
sekitarnya, bahwa jarang ada yang menjual pakan khusus anakan burung love bird,
maka dia memutuskan untuk berbisnis itu. Awalnya, dia bermodal sedikit saja,
ditakutkan bisnis tidak lancar seperti bisnis bisnis sebelumnya. Tapi dengan
adanya ide untuk mempromosikan bisnis nya di media social, maka bisnis nya yang
ia jalankan mulai berkembang. Mbak A menjelaskan bahwa bisnis pakan burung love
bird yang awalnya dia menjual hanya sedikit kemasan, tapi setelah bisnis nya
ini berkembang dengan ditandai adanya pesanan yang lebih banyak dari sebelumnya,
dia memproduksi pakan burung love bird ini lebih banyak dari sebelumnya. Dari bisnis
ini, Mbak A mengaku memperoleh keuntungan yang lumayan dengan bisnis tersebut.
Jadi, menurut Mbak A, dalam berbisnis itu tidak boleh pantang menyerah, terus
berusaha meski banyak sekali kegagalan dalam mengembangkannya.
Untuk narasumber kedua (Mbak B) yang berbisnis minuman
coklat menceritakan bahwa sebelum membuka bisnis ini, dia merupakan karyawan
dari salah satu Bank M*GA. Dia memutuskan untuk berhenti bekerja dia bank,
karena dia merasa terbebani dengan pekerjaan nya sebagai karyawan bank
tersebut. Jadi, setelah keluar dari pekerjaanya, dia memutuskan untuk membuka
bisnis, tapi dia tidak tahu ingin berbisnsi apa. Dengan melihat peluang yang
ada, maka dia memiliki ide untuk membuka binsis minuman coklat, yang sering
dicari oleh anak muda. Setelah beberapa lama, dia melihat bahwa bisnis yang ia
jalankan ini menuang kesuksesan, maka ia membuka cabang dia beberapa tempat,
salah satunya di daerah Telang. Menurutnya, dalam berbisnis kita tidak boleh
takut untuk membuka suatu usaha yang kita kira akan sukses, karena tanpa
mencoba kita tidak akan pernah tau apakah bisnis yang kita coba akan berhasil
atau tidak.
Untuk narasumber ketiga (Mbak C) yang membuka bisnis
menjual bahan-bahan kue menceritakan bahwa sebelum membuka toko yang menjual
bahan-bahan kue, dia berjualan donat. Tapi selang beberapa waktu, para
tetangganya banyak yang berjualan donat juga. Jadi, dia memutuskan untuk
berhenti berjualan donat karena dirasa tidak mempunyai peluang lagi untuk berbisnis
donat tersebut. Setelah dia berhenti berbisnis donat, dia mempunyai ide untuk
membuka toko yang menjual bahan-bahan kue, karena melihat peluang yang besar
untuk membuka bisnis toko tersebut dan juga karena di dareh tempat tinggalnya
jarang ada toko yang menjual bahan-bahan kue. Sehingga, dia memutuskan untuk
membuka bisnis toko yang menjual bahan-bahan kue. Akhirnya dengan ide bisnis
tersebut, dia bisa memperoleh keuntungan dan pengalaman yang sangat baik guna
menunjang jalannya bisnis tersebut. Menurutnya, dalam berbisnis diperlukan
keberanian dan kekreatifan supaya produk yang dijual tidak bisa ditiru oleh
orang lain.
Dan narasumber keempat atau terakhir (Mas D) bercerita
bahwa dia tidak mempunyai keterampilan dan keinginan untuk berbisnis. Dia
menjelaskan bahwa pada mulanya dia bingung setelah lulus dari kuliah, dia mau
bekerja dimana dan bekerja apa. Karena ayahnya merupakan salah satu karyawan di
PT T**KOM, maka dia diajak untuk ikut bergabung bekerja dengan ayahnya. Dan
akhirnya, karena tidak mempunyai tujuan mau kemana, dia akhirnya mengikuti
ajakan ayahnya untuk bekerja di PT T**KOM. Dia bepikir bahwa bekerja di sana,
tidak ada hubungannya dengan jurusan yang dia ambil semasa kuliah, karena dia
mengambil jurusan Agribisnis tapi akhirnya dia bekerja di PT T**KOM. Setelah
merasa tidak ada kecocokan dalam pekerjaannya, maka dia memutuskan untuk
berhenti bekerja dan mulai berpikir bahwa dia akan membuka bisnis yang
disesuaikan dengan jurusan yang dia ambil selama kuliah. Tapi, idenya ini
ditentang oleh kedua orang tuanya, karena orang tuanya berpendapat bahwa
berbisnis itu sangat sulit dan juga dia mau berbisnis apa? Meskipun idenya ini
ditentang oleh kedua orang tuanya, tapi dia tetap bersikukuh untuk tetap
menjalankan ide bisnis nya tersebut. Dia melihat peluang, bahwa di sekitar
tempat tinggalnya jarang sekali ada orang yang menjual bahan bahan kebutuhan
sehari-hari. Jadi, dengan adanya kesempatan ini, dia berinisiatif untuk membuka
toko yang menjual bahan bahan kebutuhan sehari-hari. Pada mulanya dia menyewa
sebuah toko, tapi setelah tokonya ini sukses maka ia mulai membangun tokonya
sendiri. Bahkan, dia juga membuka beberapa cabang toko yang menjual bahan
kebutuhan sehari-hari. Dia menunjukkan pada kedua orang tuanya, bahwa dia berhasil
sukses dengan idenya ini. Mendengar cerita kesuksesan anaknya ini, orang tuanya
merasa sangat bahagia. Menurut Mas D, dalam membuka suatu bisnis, kita tidak
perlu takut dengan kemungkinan yang akan terjadi selama berbisnis, kita harus
berani, percaya diri, dan tentunya terus berusaha.
Jadi, dari keempat narasumber dari kuliah tamu ini,
dapat diambil kesimpulan bahawa dalam berbisnis kita tidak boleh takut dengan
ide bisnis yang kita miliki, berani mengambil resiko yang kemungkinan akan
mengamcam bisnis kita, harus percaya diri, tidak pantang menyerah, terus
berusaha, percaya diri, kreatif dan inovatif, dan terus berusaha meskipun
menemui kegagalan.
0 komentar:
Posting Komentar