Sabtu, 10 November 2018

Kecerdasan Wirausaha

Kecerdasan Wirausaha


Seorang wirausahawan yang memiliki kecerdasan optimal, akan memiliki peluang lebih besar  untuk mencapai kesuksesan. Dalam hal ini dipengaruhi oleh adanya kecerdasan yang dimiliki oleh seorang wirausahawan tersebut, yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Keduanya  memiliki perbedaan, antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Daniel Goleman mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh seseorang merupakan bakat turunan dan ciri bawaan seseorang sejak lahir yang tidak dapat diubah. Sedangkan kecerdasan emosional merupakan penghubung antara apa yang seseorang ketahui dengan apa yang seseorang ingin lakukan.
Emosi bisnis bagi seorang wirausahawan sangatlah penting, dalam hal ini emosi yang bersifat positif. Emosi dapat memacu seseorang untuk melakukan proses kreatifitas dan inovasi. Emosi yang utama dalam kesuksesan wirausaha adalah antusiasme. Bisnis tanpa disertai emosi, seolah tidak memiliki gairah dalam produk yang dihasilkannya. Hal tersebut membuat individu tidak memiliki keberanian untuk melakukan kegiatan berwirausaha, apalagi bersaing dengan wirausahawan lain yang sama-sama menjual produk yang sejenis. Mereka yang bisa eksis dan bertahan dalam melakukan usaha bisnis adalah mereka yang menang dalam persaingan.
Jiwa kreatif merupakan kunci utama dalam menggapai sebuah kesuksesan. Ketika seseorang memiliki jiwa kreatif, maka akan dapat terus berkarya dengan berbagai kreatifitas yang dimilikinya.. Kreatifitas dari wirausahawan sangat dibutuhkan dalam dunia usaha karena semakin meningkatnya persaingan dari berbagai lingkungan bisnis. Setiap orang harus berani memulai dan mengembangkan bisnisnya sendiri. Hal inilah yang disebut dengan kecerdasan wirausaha atau entrepreneurial quotient (Entre-Q). Sebagian besar wirausaha yang memiliki Entre-Q selalu mengedepankan semangat dan kecerdasan setiap menghadapi tantangan, hal ini biasanya dibangun melalui pemikiran-pemikiran dari wirausahawan tersebut.


Pada umumnya, kecerdasan wirausaha terbagi menjadi 6 jenis, yaitu :

  1.  Kecerdasan Finansial (FQ), yang dipelopori oleh KIYOSAKI, yang mengajarkan kita untuk membuat bagaimana caranya uang bekerja untuk kita. Tidak selalu harus menggunakan uang untuk menghasilkan uang, oleh karena itu dengan kecerdasan ini kita bisa mengatur bagaimana supaya uang bekerja untuk kita.
  2. Kecerdasan Adversity (AQ), merupaka kemampuan bertahan, bahkan bisa memperoleh keuntungan dalam kondisi yang buruk, sehingga seseorang yang memliki kecerdasan ini bisa mengubah halangan menjadi peluang (selalu berpikiran positif).
  3. Kecerdasan Nalar (IQ) atau Kecerdasan Daya Pikir, seseorang sebagai pusatnya dalam berpikir, dan daya piker jalan hidup seseorang dapat berubah dengan mengubah cara berpikir. Daya pikir merupakan sumber kreativitas, bagaimana cara untuk membiasakan berpikir kritis, bagaimana membiasakan berpikir kreatif, bagaimana membiasakan berpikir sederhana, dan apa/bagaimana berpikir positif itu? Sedangkan kelemahan dari IQ adalah kurang peduli terhadap perasaan dan kurang percaya.
  4. Kecerdasan Spiritual (SQ), merupakan kecerdasan yang berhubungan antara Tuhan dengan manusia.
  5. Kecerdasan Emosional Spiritual (ESQ), berfokuskan pada kalbu. Kecerdasan EQ ini merupakan pengembangan dari konsep kecerdasan spiritual yang menjembatani hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan Tuhan, dan gabungan antara hubungan manusia dengan manusia dan juga antar manusia dengan Tuhan. 
  6. Kecerdasan Emosional (EQ), kecerdasan ini lebih menjamin kesuksesan di masyarakat, karena berfokus pada emosi (wujud suara hati). Bisa mengetahui apa yang tidak diketahui pikiran, sumber gairah, kasih sayang, dll. Terdapat 5 ranah penting dalam kecerdsan EQ ini, yaitu :
      • Menyadari emosi diri
      • Mampu mengendalikan emosi (tidak tenggelam dalam kesedihan dan tidak marah melewati batas)
      • Mampu memotivasi diri
      • Mampu berempati (merasakan perasaaan orang lain)
      • Mampu menjaga hubungan sosial (kecerdasan sosial)
Dalam melakukan suatu bisnis, pasti ada berbagai macam hambatan yang bisa menghancurkan kelancaran bisnis tersebut. Ada 7 hambatan yang harus dikurangi dalam menjalankan suatu bisnis, yakni :
      • Prasangka negatif
      • Pengaruh prinsip hidup tak lengkap 
      • Pengaruh pengalaman buruk 
      • Pengaruh kepentingan dan prioritas yang salah 
      • Pengaruh sudut pandang yang sempit 
      • Pengaruh pembanding yang terlalu subjektif/egois 
      • Pengaruh bacaan yang tak lengkap dan tuntas
Sehingga untuk meminimalisir adanya hambatan seperti di atas, maka seorang wirausahawan sangat perlu untuk mengembangkan adanya kecerdasan yang dimiliki oleh seorang wirausahawan (Entre-Q). Sebagian orang berpendapat bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus segera dirubah, karena selama ini pendidikan yang digunakan membuat seseorang takut untuk berbuat sesuatu. Sejak pendidikan sekolah dasar, guru selalu mengharuskan siswa untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa salah. Padahal semakin banyak membuat kesalahan, orang dapat semakin banyak belajar dari kesalahan tersebut. Anak didik juga diharuskan untuk dapat menghafal pelajaran dan menghitung angka, bukan bagaimana diajarkan mengenai cara berkomunikasi dengan baik, bagaimana cara memimpin maupun bagaimana cara untuk bekerjasama. Akibatnya, pendidikan sekolah justru mengerdilkan kecerdasan seorang wirausaha. Sehingga, seseorang yang ingin masuk ke dalam dunia bisnis selalu dihantui oleh perasaan takut untuk dapat berbuat sesuatu. Padahal tidak ada salahnya orang tersebut belajar dari kesalahan yang pernah diperbuat. 
Setiap orang harus berani memulai atau mengembangkan bisnisnya sendiri. Hal inilah yang disebut dengan kecerdasan wirausaha atau entrepreneurial quotient (Entre-Q). Sebagian besar wirausaha yang memiliki Entre-Q selalu mengedepankan semangat dan kecerdasan saat menghadapi tantangan, hal ini biasanya dibangun melalui pemikiran-pemikiran dari wirausahawan tersebut. Selain memiliki kelebihan dalam cara berpikir, sosok wirausaha yang memiliki Entre-Q, juga harus cerdas secara emosi, memiliki kreatifitas tinggi, intuisi serta cerdas dalam hal spiritualitas. Entre-Q dapat dikembangkan dengan memperbanyak pengalaman serta praktik, dan banyak mencoba secara langsung.

0 komentar:

Posting Komentar