Pengalaman Berdagang
“Beras Hitam”
Halooo……. Kembali lagi bertemu dengan saya….. Semoga
kabar kalian sehat semua ya teman teman. Disini saya akan menceritakan
pengalaman saya ketika mememperoleh tugas untuk menjual beras hitam.
Dikarenakan jurusan kuliah yang saya ambil adalah jurusan Agribisnis, maka hal
jual menjual atau hal tentang berdagang ini sudah biasa dilakukan oleh
mahasiswa yang mengambil jurusan ini. Beras hitam yang saya jual hanya sebanyak
1 kg dengan harga yang saya tawarkan sebesar Rp 25.000. Sebenarnya harga asli
saat saya mengambil stok beras ini adalah sebesar Rp 22.000. Tetapi, karena
disini saya sebagai reseller yang juga ingin memperoleh keuntungan, maka saya
memberi harga sebesar Rp 25.000, sehingga dari beras hitam yang saya jual ini
saya bisa memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp 3.000.
Perlu diketahui bahwa beras hitam merupakan salah satu
beras yang mengandung banyak gizi yang baik untuk kesehatan tubuh, salah
satunya adalah antosianin. Antosianin disini berperan sebagai antioksidan dan
antikolesterol bagi tubuh kita. Dalam beras hitam ini, terkandung antosianin
yang mencapai 200-400 mL per 100 gr. Kandungan ini bahkan lebih tinggi
dari kandungan yang dimiliki beras merah. Selain itu, beras hitam juga
mengandung zat besi yang jumlahnya tiga kali lipat dibanding dengan zat besi
yang terdapat dalam beras putih. Beras hitam berbeda dengan ketan hitam baik
dari aroma, rasa dan tekstur rasanya. Adapun manfaat dari mengonsumsi beras
hitam ini, yaitu :
- Tinggi protein
- Tinggi akan kandungan antioksidan
- Meningkatkan ketajaman fungsi otak
- Mampu membantu dalam mengontrol berat badan
- Baik untuk mencegah dan mengelola diabetes
- Bebas gluten
- Melancarkan pencernaan
- Melindungi kesehatan jantung
- Baik untuk detoks hati
- Banyak mengandung vitamin dan mineral
Saat saya mendapat tugas untuk menjual beras hitam
ini, saya mulanya kebingungan mau saya jual kemana beras hitam ini, karena saya
tahu bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tinggal sementara saya (kos
kosan) yang berada di daerah Telang, belum mengenal bahkan tidak mengetahui apa
beras hitam itu. Tapi meskipun begitu, saya tidak pantang menyerah, tidak putus
asa, dan terus berusaha meskipun banyak orang yang saya tawarkan beras hitam
ini tidak membeli bersa hitam yang saya jual. Mereka mengira bahwa beras hitam yang saya jual adalah ketan hitam.
Karena mendengar pernyataan tersebut dari beberapa orang yang saya tawarkan
beras hitam ini, akhirnya saja menjelaskan bahwa yang saya jual adalah beras hitam
bukan ketan hitam, saya menjelaskan secara rinci dan detail perbedaan yang ada
pada beras hitam dengan ketan hitam. Setelah mendengar penjelasan tersebut,
mereka berpikir ulang meskipun akhirnya bekum ada yang berminat untuk membeli
beras hitam yang saya jual ini.
Saya tidak berhenti disitu, karena saya tahu untuk
memulai suatu bisnis atau berdagang tidaklah mudah. Akhirnya, saya
mempromosikan beras hitam ini melalui media social, seperti whatsapp dan instagram.
Sengaja saya tidak membuka promosi di banyak media social, karena beras hitam
yang saya jual ini terbatas, hanya sebanyak 1 kg saja. Tetapi tetap saja beras
hitam yang saya jual ini tidak ada yang berminat untuk membeli, mereka beralasan bahwa
mereka tidak bisa dan tidak mengathu cara memasak beras hitam dan juga tidak mengetahui apa saja manfaat
yang diperoleh jika mengonsumsi beras hitam.
Saya terus mencoba untuk menjualnya, dengan sasaran
selanjutnya adalah tetangga yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Saya membawa
pulang beras hitam ini saat saya sudah mulai masuk waktu liburan (pulang kampung),
sehingga saya bisa menjual beras hitam ini di rumah saya. Dan setelah
perjuangan yang saya lalui dari semua usaha yang saya lakukan sebelumnya, beras
hitam yang saya jual akhirnya laku dengan harga Rp 25.000. Ternyata, semua
usaha yang telah saya lakukan selama ini, tidak sia-sia hingga saya membawa pulang
beras hitam ini ke kampung halaman saya. Dari sini, saya belajar hal-hal yang
baru, memperoleh ilmu dan pengalaman baru.